Pages

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

enjoiy with rahasia hati

Ada yang bilang cinta tuh unik, satu kata seribu makna (kadang bisa lebih loh ) Satu hidangan seribu rasa,ada pahitnya, manisnya juga asemnya...(sayur asem2 kali) pedih pedihnya bahagia2nya,norak2nya,malu-maluinnya di campur lebay-lebay dikit. udah deh pokoknya satu senam seribu gaya gituh..

Ada yang bilang, hidup tanpa cinta kayak sayur tanpa garam ada lagi yang bilang kayak taman tak berbunga..kayak mobil tanpa roda, kayak kuburan tanpa hantu(wah serem nih)
makna dari cinta itu bermacam-macam... so.. buat temen2 yg pengen nambah pengetahuan seputar cinta , hidup, pacaran, dan segala permasalahannya.. gak salah kalo baca2 ke blog ini... karna disini akan di kupas abiz abizan masalah cinta dari berbagai sumber, dan dari pengalaman pribadi temen dan sobat di sekitarku...oke sob... met tamasya di dunia cinta ya dan selamat membaca... itung-itung buat iseng dari pada ngelamunin yang jorok-jorok he he he


hai..im here..

Foto saya
Indonesia
hai panggil aku diana.. kayak puteri ya...so.. tapi aku ga kalah cantik lo ama puteri diana he he he becanda..kok. blog ini... hanya sebagai diary untuk aku bukan untuk aku publikasikan ato untuk bisnis internet yang lagi marak... kalo ada yang pengen baca baca silahkan.... semua yang aku tulis disini kebanyakan kisah cinta dan pengalaman hidup teman, sahabat juga diriku sendiri... tapi ada juga cerita yang aku tulis aku baca dari majalah tapi syaratnya harus menyentuh hati loh.. oke

tuker link

tuker link yuk copy/paste html ini di blog kamu rahasia hati

kutu buku n netter here


Masukkan Code ini K1-D91334-5
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Produk SMART Telecom
Powered by  MyPagerank.Net

Banner Downloads free brush Photoshop

link oke

leave coment plz


ShoutMix chat widget

translate..your language

Link fRi3Nd

25 kisah cinta sejati

Summary by:princessYue

Kisah cinta itu tidak selamanya indah. Malah ada yang bilang cinta itu menyakitkan. Di buku yang berjudul 25 kisah cinta sejati itu tertulis kisah cinta dari 25orang yang hampir semuanya mengalami pahitnya cinta. Meskipun cinta itu pahit, tapi kalo tidak pernah mengalami pahit maka tidak bisa merasakan manisnya cinta dan menghargai cinta itu sendiri.
Memang banyak orang yang ingin memiliki kisah cinta yang yang indah, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua orang dapat memiliki kisah cinta yang berjalan mulus. dibuku ini kita dapat membuka mata, bahwa banyak juga di dunia ini kisah yang menyakitkan dan membuat orang menjadi trauma.

25 kisah cinta sejati Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/books/youth-novel/1902318-25-kisah-cinta-sejati/





Jumat, 12 Maret 2010

Maafkan kepergianku

Bim masih koma, kecelakaan dalam perlombaan motor cross yang diikutinya telah menggoreskan begitu dalam duka. Tiara masih setia menemani Bim yang berjuang mempertahankan hidupnya.
“Tiara, istirahatlah dulu. Kalau kamu seperti ini bukan hanya Bim yang menderita tapi juga kamu.”ujar Nares, sahabat mereka berdua.
Tiara menggeleng pelan, “Aku hanya ingin berada di dekatnya, Res. Bim sedang koma sekarang, aku tak ingin meninggalkannya walau sedetikpun.”
“Aku tau Tia, kamu sangat shock dengan keadaan ini tapi...jangan membuat semuanya lebih sulit.”
“Sudahlah, Res. Aku tidak apa-apa kok dan terima kasih atas semua dukunganmu.” Tiara memeluk Nares, tangisnya meledak kembali. Seluruh perasaan tumpah ruah saat itu.
***
Kaki Bim harus diamputasi karena tulang-tulang kakinya remuk dan sudah tak bisa dipergunakan lagi.
“Bagaimana Tiara, apakah kamu akan menerima Bim dalam keadaan cacat seperti ini?” Tanya tante Susi, mamanya Bim. Tiara belum sanggup menjawab, sanggupkah dirinya menghadapi kecacatan Bim?
Matanya menerawang, pikirannya terbang. Tiara mencintai Bim, sangat mencintainya dan apakah cinta itu akan hilang begitu sesuatu hilang dari diri kekasihnya. Tidak.
“Saya akan setia dengan Bim dalam suka maupun duka.Tante, saya janjikan rasacinta saya pada Bim tetap pada kadar yang sama.”
Tante Susi memeluk Tiara, terharu.
“Seandainya Bim mengikuti ucapanmu untuk tidak mengikuti kejuaraan itu, mungkin sekarang dia masih bisa menatap masa depannya dengan percaya diri, sekarang..”ucapan tante Susi terpenggal karena isak.
“Sudahlah, Tante, penyesalan memang selalu ada di akhir. Tapi bagaimanapun juga tidak ada yang perlu ditangisi, semuanya sudah terjadi, yang terpenting sekarang adalah bagaimana semangat Bim terus subur pada kondisi seperti ini.” ujar Tiara dengan begitu bijak.
“Ya Tuhan, terima kasih telah Engkau hadirkan seorang wanita sebaik ini kepada keluarga kami.” Tante Susi mengharu biru, sedang Tiara berusaha menahan sesak dadanya demi Bim. Tiara tak ingin Bim melihatnya sedih.
***....
“Tidak...tidak...aku tidak merelakan sejengkal dari tubuhku diambil dengan paksa.” Bim berteriak dengan histeris.
“Bim ini harus, percuma kakimu tak diamputasi, toh sudah tidak dapat digunakan lagi. Mama janji, Bim, kamu akan mendapat sepasang kaki baru yang lebih indah.” hibur Tante Susi terus jmembujuk Bim yang masih belum mau diamputasi.
“Tidak, Ma..aku ingin kakiku ini....”Bim terguguk, menangis sambil memegang kakinya.
“Bim, Mama sayang kamu dan mama ingin kamu melakukan ini demi mama, juga demi diri kamu sendiri.”
“Mama, mau Bim tidak punya kaki?”
“Bukan itu, sayang, tapi itulah yang harus dilakukan.”
“Bim takut, Ma...”Bim seperti anak kecil saat menangis sambil memeluk Tante Susi, di balik pintu Tiara terisak menyaksikan adegan tersebut.
“Pasti Tiara tak mau lagi dengan Bim, Ma. Tiara sudah melarang Bim untuk tidak berlomba lagi dan Bim mengacuhkannya. Sekarang, Bim sudah mendapatkan akibatnya. Bim akan menjadi cacat.” Ah Bim, desah Tiara, aku bukan hanya kakimu tapi seluruh dirimu yang aku cintai, aku tak keberatan jika kamu harus kehilangan kakimu, aku akan tetap mencintaimu, guman Tiara dalam hati.
“Tiara akan selalu setia padamu, Bim.” Tiara mendekati Bim dengan pasti. Bim menatapnya.
“Benarkah?”Tanya Bim tak percaya, Tiara mengangguk lalu menghambur memeluk Bim.
“Lakukanlah operasi ini, semua akan baik-baik saja,” Tiara mendorong semangat Bim.
“Baiklah.” Akhirnya Bim Setuju.
***
Operasi Bim berjalan lancar, tapi batin Bim masih menyisakan trauma yang dalam. Setiap Bim melihat kakinya dia histeris.
“Sudahlah, sayang. Sebentar lagi kamu akan memakai kaki baru.” hibur Tiara mencoba menekan kekalutan Bim. Bim terus menangis.
“Sekarang aku benar-benar tak berguna!” teriaknya histeris.
“Tidak, aku masih tetap Bimku yang dulu. Tenanglah, kamu akan tetap menjadi Bim yang periang.Bim yang kucintai.”
“Pergilah, Tiara. Pergi!”Tiba-tiba sja Bim mendorong Tiara hingga nyaris jatuh, Bim mengamuk dan mengusir Tiara.
“Jangan kasihani aku, kamu bohong masih mencintaiku, kamu hanya mengasihaniku.Pergi!” teriakan Bim membahana ruangan, kedua orang tua Bim menghampiri kami dan berusaha mencoba menenangkan Bim.
“Pergi semua, biarkan aku sendiri!” Bim mengusir semua orang yang mencoba mendekatinya. Tiara berlari keluar ruangan dengan air mata yang tumpah ruang, hatinya remuk dan lebih sakit dari saat menerima cacat Bim.
***
Keesokan hatinya...
Tiara tidak mendapati Bim di ruangan itu, semuanya sudah bersih tak tertinggal apapun kecuali sebuah amplop biru yang dengan jelas ditujukan untuknya.
Dear Tiara....
Terima kasih untuk seluruh kesetiaan yang kamu berikan untukku. Sungguh, aku malu karena merasa tak memiliki apa-apa lagi untuk aku banggakan padamu. Karena itulah aku memutuskan pergi dari sisimu dengan harapan kamu akan menemukan masa depanmu yang tentunya lebih berarti dibandingkan menjaga seseorang yang tak berguna seperti aku.
Aku mencintaimu, itulah sebabnya aku pergi. Jangan cari aku, saat kamu membaca suratku ini, aku sudah berada jauh dari Indonesia dengan membawa seluruh cintaku padamu.
Jaga dirimu, aku mencintaimu.

Bim.
Perasaan Tiara terguncang, dia lalu tak sadarkan diri.

(Untuk sebuah perpisahan pada 15 Mei 2003, Bahwa memang bukan perbedaan yang membuat kita berpisah tapi cara kita melihat perbedaan itu sendiri.)

warung sate cinta


Kisah dan cerita cinta sudah umum dikalangan manusia. Dimana saja sosok berwujud manusia yang lengkap dengan jiwa, akal dan perasaan akan selalu tertabrak oleh cinta. Tak satupun bisa menghindar, kalau pun ada yang mampu, dia hanya berpura-pura. Karena yang namanya manusia ya cinta, cinta yang manusia. Cuma kalaupun ceritanya berujung dengan seks tapi tanpa cinta. Itu Hewan. Dan bukan manusia.


***
Sudah 1 tahun terakhir ini, warung sate Yu War di pojok pertigaan jalan sukun selalu menjadi pelabuhan terakhir kegundahanku. Aku selalu mengunjungi warung itu saat aku mendapat masalah. Dan sebagian besar permasalahan dalam hidupku akhir-akhir ini adalah masalah dengan hati, cinta. Warung sate itu selalu aku kunjungi sekedar untuk nongkrong, melamun, menghabiskan rokok dan sekaligus cari hiburan mengusir kegundahan. Warung itu selayaknya café di mataku. Sudah tak ada lagi pilihan tempat terbaik di kotaku untuk bercurahan hati. Hal lain yang tak bisa dibayangkan saat aku berada di kotaku ini, seluruh teman seangkatanku sudah lenyap. Mereka yang dulu masih bisa meluangkan waktu untuk ngobrol, kongkow, sekarang sebagian besar menyibukkan diri dengan macam-macam bisnisnya, keluarganya dan tinggal aku saja yang hampa sendiri tanpa pekerjaan, tanpa kesibukan, jomblo. Sebetulnya aku sudah tak tahan, apalagi beberapa kali romantika cintaku putus hanya karena masalah pekerjaan.

Sebenarnya aku bukannya tidak serius sama wanita. Tapi orang tua si wanita-wanita ini yang selalu saja memutus begitu saja harapan cintaku. Apalagi maunya aku, aku tidak lagi memikirkan pacaran, pengenalan atau apalah! Yang pasti aku kenal, aku tahu keluarganya, aku lamar dan nikah. Tapi belum juga mengenal barang lebih lama, yang ada aku sudah mati gaya pada sesi awal. Saat si Ayah, Bokap, papa, Daddy, Bapak dari pacar-pacarku menanyakan “Joni kerja dimana?” saat itu juga bisa kupastikan kalau ibarat sebuah produk aku sudah tak laku sebelum masuk keranjang belanjaan. Hanya dipegang calon pembeli dan kembali lagi ke pangkuan penjual. Lengkap sudah penderitaan. Bagaimana tidak menderita & tersiksa? kalau ini semua sesungguhnya terjadi memang bukan karena kesalahanku. Bukan kemauanku untuk ditakdirkan menjadi pengangguran setelah 3 tahun. Nasib ini meluncur begitu saja. Hingga sampai detik ini, tepatnya 41 berkas lamaran sudah kulayangkan. 37% diantaranya menuai panggilan. 100% dari 37% yang dipanggil itu statusnya closed file, alias tak ada lanjutan, meaning ‘tak diterima’…nasib..nasib.! Sejujurnya dari pengamatanku, pandangan orang tua sekarang untuk calon menantunya bukan lagi bibit, bebet, bobot saja tapi juga status pekerjaan. Berat sekali sepertinya, terlebih lagi di jaman resesi sekarang ini. Saat semua orang butuh pekerjaan. Saat semakin berkurang saja lapangan pekerjaan. Saat Negara juga bekeringat menunggu limpahan investasi, karena modal Negara sudah habis untuk bayar hutang.
Yah…warung sate Yu War memang menjadi tempat menyenangkan, apalagi setiap harinya aku bisa banyak belajar, belajar tentang kehidupan. Kehidupan percintaan yang ternyata tak semonoton pengalamanku. Karena dari warung inilah ternyata bercinta

punya banyak jenis & seri. Dari hari ke hari selalu saja Yu War dengan terampil menggunakan tema cinta sebagai materi perbincangan dengan pelanggannya. Yu War memang selayaknya presenter tv, genit, ahli ngulik rahasia orang, dan ceriwis. Hampir setiap tamunya selalu saja tak bisa berkutik saat Yu War menanyakan tentang kisah cintanya.
Iya saja
Ini romantika jaman belanda. Hari itu Yu War ketamuan seorang Bapak tua yang terlihat bekas tentara. Dari sosoknya terlihat tegap. Gurat wajah kaku dan tegang seorang angkatan tersisa. “Dek Joni….kenalkan, ini namanya Pak Sarjiono” panggil Yu War kemayu mengagetkan mataku yang lagi adem melamun “ Beliau ini mantan orang besar jaman dulu lho…nggak main-main, selangkah lagi hampir saja jadi pahlawan nasional….he..he.” demikian guyon Yu War memperkenalkannya padaku. “Dek Jon, kalau mau cara dapet isteri yang gampang dan murah, sudah pake resep Pak jenderal Sar ini.” Teriak Yu War sambil melirik genit Pak Sarjiono, sementara tangannya terus terampil memotong daging kambing merah yang sebelumnya tergantung, sekarang daging itu hancur menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Menurut Yu War lagi kisah cinta Pak Sar adalah yang paling singkat dan padat. Nggak pake embel-embel dan tetek bengek. Segalanya serba cepat tapi tuntas. Menurut Yu War lagi, jaman itu memang hampir setiap orang tua yang memiliki anak perempuan sangat mendambakan punya menantu tentara. Apalagi dalam kondisi jaman perang, setiap keluarga sangat ketakutan kalau anak gadisnya menjadi perawan tua. Logis memang. Setiap harinya beratus-ratus pria bujangan mati tertembak dalam perang. Bisa-bisa orang tua tak kebagian jatah

menantu. Konon hanya butuh waktu 30 menit sejak Pak Sar ketemu dengan gadis yang ditemuinya di dapur umum barak tentara, seketika itu juga lamarannya dijawab singkat oleh ayah si wanita, “Iya saja. Silakan, kalau anak punya niat baik, Bapak mendukung sepenuhnya. Tinggal kita bicara saja kapan ijab kabul bisa dilakukan secepatnya.” Suara mendayu Yu War fasih menirukan, seolah membeo, dia hapal benar kalimat yang disampaikan oleh mertua Pak Sar. Pak Sarjiono hanya tersenyum saja di meja ujung warung. Yang bersangkutan seakan bangga kisahnya dijadikan bahan percontohan. Dalam hati aku hanya berkata, “Oallahhh Yu War…aku kan hidup dijaman millemium dan lagi aku bukan Tentara?...Cuma pengangguran...betapa kasihannya aku….”
Suka dan Sudah
Hari-hari aku semakin suka saja nongkrong di warung Yu War. Seperti hari ini, berbekal uang sepuluh ribu untuk sepuluh tusuk sate, aku mendapat cerita cinta baru. Yang ini sedikit lebih spektakuler. Karena selayaknya di televisi. Tayangan infotainment jarang sekali menampilkan persoalan yang membelit presenternya. Atau memang si presenter dikontrak mati untuk tidak bermasalah? Beruntung, sudah dua jam duduk di warungnya sampai nasipun sudah tambah dua kali, tak satupun pelanggan atau pembeli mampir di warung Yu War. “Kok tumben Yu, seret pembeli…?” pelan aku membangunkan lamunan Yu War, yang asyik menghangatkan diri dengan asap tungku bakaran sate. Siang itu tiupan angin dingin perlahan berpendar bercampur air hujan yang tak begitu lebat. “Tahu dek, nggak biasanya juga seperti ini. Namanya juga hujan, mbok yo wis, sabar aja. Memang rezeki kan hanya bisa ditunggu dek , ndak iso kalau dipaksain diraih.” Gumamnya lemes. “Tapi mbok ya cerita toh yu tentang kisah cinta sampeyan sendiri.

Sampeyan itu yah lucu kok Yu…bisanya Cuma mengulik cerita orang lain. Sementara sampeyan ndak pernah mau cerita tentang kisah cinta sampeyan sendiri. Piye Toh?” desakku sambil membunuh waktu menunggu hujan reda. Karena aku memang tak membawa payung dan jas hujan. “Oalah dek…bukannya saya itu sok merahasiakan. Wong nyatanya saya ini ndak punya cerita menarik kok waktu ketemu sama Bapaknya Tole itu (Bapaknya Tole = panggilan untuk suami Yu War). Wis menurut saya, cintaku tuh paling ringkes sak dunia dek. Yakin!” Memang tak ada yang istimewa setelah mendengar semua cerita cinta Yu War. Karena di masa setelah perang dan kultur mulai dibangun, semua serba tersentralisir. Orang tua saat itu menjadi sentral pengatur dan pengayom etika dan jalannya aturan leluhur. Yang wanita tak bisa semau-maunya suka. Yang pria boleh memilih tapi tak bisa semaunya menunjuk sebelum orang tua bilang ‘ya’. Kebetulan Yu war adalah anak seorang keluarga sedikit terpandang. Ayahnya mantri. Banyak lelaki yang sudah melirik. Tapi Mas Trimo yang kena sampur. Suatu sore ketika ayahnya menerima kedatangan Mas Trimo sekeluarga ke rumahnya yang merangkap sebagai balai pengobatan dan langsung memperkenalkan. Saat itu pula ayahnya membisik pelan ditelinganya, kalau Ayah dan Ibu suka dengan Mas Trimo, maka tidak ada kata lain, Yu War langsung harus juga menjawab “saya nderek Romo..” dan sudah semua terjadi, maka terjadilah. Walaupun harus diakui. Sebetulnya hati kecilnya tidak seratus persen suka, tapi sudahlah memang harus demikian adanya. Anak perempuan harus nurut perintah orang tua. “Wah Yu…untung loh, Yu War nurut sama orang tuanya, coba kalau terjadi huru hara saat itu, bisa jadi cerita Siti Nurbaya tak akan laku. Diganti judulnya sama Balada Wartiyem……he..he” Kami berdua terkekeh


ditengah kilatan petir yang disusul geledek menggelegar siang itu. Sekali lagi dalam hati aku hanya bisa bilang…Kalau aku hidup di jaman modern, jaman dimana seorang gadis boleh menyampaikan keberatan terhadap pilihan jodoh dari orang tuanya. Dan itu yang disebut demokrasi dalam keluarga…..sedihnya aku…..
Cemburu, Prasangka dan Tuduh
Hari itu sungguh cerah, jalanan pun tampak ramai. Pelajar, pegawai dan pekerja lalu lalang. Memang sudah waktunya jam makan siang. Warung sate Yu War bagai sebuah pertokoan, sesak. Mungkin memang semua orang sudah kelaparan, setelah lewat dan menghirup tamparan asap bakaran sate yang menggumpal di jalanan. Yang namanya Yu War tetap Yu War. Sosok yang mulutnya memang bakat cerewet. Tak peduli siapa tamunya. Nggak peduli walau orang yang mampir bukan pelanggannya. Bibirnya hayo saja mengumbar cerita. Dan selalu tema utama cerita cinta, setiap hari selalu saja berbeda. “Walah-walah….kalau saya kok ya bersyukur dilahirkan jadi orang kolot. Memang sudah dari sononya dilahirkan bodo. Jadi baik saya maupun suami nggak kambah teknologi. Wis ndak bakalan ngerti dan nggak bakalan mau ngerti! Tapi beruntung kok jadi orang yang nggak melek teknologi. Malah segalanya serba aman. Semuanya selalu damai, tenteram ora neko-neko…tenan iki!” bibir Yu War merekah. Mulutnya hanya diam sebentar dan kemudian meneruskan. Menurutnya teknologi yang ada sekarang ini membuat semua jadi instant. Hal yang kecil bisa jadi besar. Yang tertutup pun jadi transparan – kelihatan. Begitu juga hubungan pasangan suami isteri jadi serba tergoncang karena semua bisa dengan mudah menimbulkan fitnah. Sambil merengut, kelingking dan jempolnya membuat bentuk handphone di antara telinga dan

mulutnya. “Coba…wong yang saya dengar, orang sekarang ini sudah kelewatan kok. Bisa-bisanya handphone kok dipakai untuk bercinta. Sayang-sayangan pake sms. Waduh..kalau ndak tahan-tahan bisa edan. Perkawinan bisa mudah hancur berantakan. Yang paling nekat dan kurang ajar lagi, coba bayangkan tetangga dusun saya, lha kok ngalamar pakai sms? Apa sudah gila ya jamannya?....Gustiiiiii!!” Yu War teriak ekspresif, tanda ketidaksetujuannya pada gaya cinta dan berkeluarga jaman sekarang. Kebanyakan keluarga sudah tidak lagi nyaman membangun keluarga, tapi selalu saja menggunakan alasan perasaan cemburu, berprasangka dan saling tuduh, untuk enyah dari rasa bosan terhadap pasangannya. Sebuah kehidupan di jaman berteknologi yang menjadi semakin mundur dibanding ukuran jaman mudanya.
“Lha dek Joni…sekarang tinggal sampeyan, mau pake cara yang mana?...banyak toh ngangsu kawruh selama makan disini. Nggak rugi loh…Yo wis, sekarang…….cepet milih. Keburu jamannya semakin edan, entar ora keduman…ha..ha” senyum lebar Yu Wartiyem, sambil melangkah menghantarkan hidangan.
Dalam hati aku Cuma bisa menggumam…..”ahhh semoga saja dari mulut Yu War...Tuhan mau mendengar dan mengabulkan permohonannya... ”
--- *** ---

Warung Sate Cinta M. Riza Perdana Kusuma, 24-02-08

Senin, 25 Januari 2010

Bukan hartaku saja yang di renggut tetapi puteriku juga.....



Untuk kedua kalinya aku harus bercerai dengan suamiku,perceraian kali ini terjadi karena suamiku ingin merenggut Mahkota putri sulungku.rupanya dia TIDAK PUAS dengan menggerogoti HARTA BENDAKU peninggalan suamiku terdahulu....



Aku memang pernah bersalah, sebagai seorang perempuan aku pernah tergoda laki-laki lain.Namun aku tak pernah berniat meninggalkan suami dan anakku karena mereka adalah segala-galanya bagiku, boleh di bilang mereka adalah bagian dari hidupku.




Banyak rintangan yang harus aku hadapi dan lalui,ketika aku harus menikah dengan mas galih,sebut saja demikian, kedua belah pihak orang tua kami sama-sama tidak merestui.Ini karena orang tuaku dengan orang tua mas galih sudah lama saling bermusuhan,boleh dikata keduanya adalah musuh bebuyutan. karena untuk mewujudkan keinginan kami membangun rumah tangga kami harus menempuh jalan kawin lari.
dan meski akhirnya kamipun menikah,namun segalanya tetaplah tidak mungkin,kami memulai kehidupan kami dari nol.Roda perekonomian rumah tangga kamipun terseok-seok,Walau demikian kami berduapun pantang menyerah...kami bahu membahu terus berusaha bersama.


Mula-mula aku membuka usaha kedai makanan,sedang mas galih berusaha sebagai makelar kendaraan bermotor,rupanya Tuhan mendengar doa-doa yang kami panjatkan,hingga kedai makanan yang aku rintis berkembang pesat,setelah anak kami yang kedua lahir,mas galih mulai banting haluan,dengan alasan demi masa depan anak-anak,ia pamit untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.


Kulepas kepergian mas galih bukan hanya dengan doa dan restu sajatetapi juga dengin sedikit modal yang aku peroleh dari tabunganku dan hasil menjual perhiasan.yang membuatku bahagia ternyata mas galih merintis usahanya dengan kerabatnnya di luar kota,usaha mas galih pun mengalami kemajuan pesat, sebagai seorang kepala rumah tangga,mas galih ingin bertanggung jawab penuh terhadap diriku dan anak-anak.itulah sebabnya ia memintaku untuk berhenti bekerja,mas galih ingin aku punya banyak waktu untuk mengurus anak-anak,akupun setuju hingga sejak itu akupun menghentikan usahaku mengelola usaha kedai makanan. Tetapi rupanya aku bukanlah tipe wanita yang suka menganggur,aku sempat gelisah ketika aku menjalani rutinitasku sebagai ibu rumah tangga biasa.Setelah benar-benar tidak kuat aku mencoba mengkomunikasikan keluh kesahku ini pada mas galih... aku bersyukur,rupanya mas galih bisa mengerti . akupun dibuatkan tempat usaha yang khusus untuk memberikan pelayanan kecantikan untuk perempuan,usahaku ini bukan hanya salon kecantikan biasa tetapi merupakan beauty centre yang lengkap dan lux,untuk menunjang usahaku tersebut aku sempat di kursuskan singkat ke luar negeri oleh mas galih, aku bangga dan sangat bahagia karena dengan usaha tersebut aku bisa mandiri,ibaratnya tanpa di belanja suamipun aku bisa mencukupi kehidupanku hingga berlebih. bahkan juga anak-anakku, boleh di bilang penghasilanku lebih dari cukup.Hanya saja di puncak kejayaanku mas galih mulai tergoda dengan wanita lain.


Uang dan keberhasilannya sebagai pengusaha minuman kesehatan membuat mas galih terlena,Mas galih yang selama ini kukenal sebagai lelaki yang alim kini berubah seratus delapanpuluh derajat, ia larut dalam kehidupan kawan-kawannya yang asyik bermain di dunia entertain,mas galih galih semakin jauh terlibat dalam kehidupan yang penuh dengan hura-hura.hampir setiap malam dugem dan nasehatku tidak pernah ia pedulikan.


Untuk kesenangannya itu, ia tak segan-segan merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah, yang menyedihkan lagi mas galihpun mulai menjalin hubungan asmara dengan wanita lain.Pendek kata mas galih yang dulu aku kenal alim yang hidupnya semata-mata untuk anak dan isteri kini bagai orang yang sudah tak kukenali lagi.


Puncaknya aku menangkap basah mas galih sedang berasyik masyuk dengan wanita lain di sebuah hotel, aku marah besar aku labrak seketika itu di hotel,walau sudah tertangkap basah, toh mas galih masih terus berkilah,ia malah memarahiku habis-habisan setelah termakan oleh mulut manis WIL nya.


Di hadapan perempuan sundal itu, aku di tampar mas galih, sakitnya terasa sampai menghujam di relung hati,sejak peristiwa ini harmonisasi rumah tangga kami sdh hancur, aku dan mas galih menjadi semakin bertengkar,untuk hal2 sepele yang tidak masuk akal.Tampaknya mas galih mulai menyadari kesalahannya.Ia berusaha minta maaf kepadaku,untuk tujuan itu, ia bahkan sampai menyembah-nyembah aku, dan tentu saja berjanji untuk tidak mengulangnya lagi.Mas galihpun mengaku sebenarnya tidak ingin meninggalkan aku dan anak2, meski WIL nya selalu menuntut untuk dinikahi. Demi anak-anak akupun berusaha untuk memaafkan mas galih, hubungan kami kembali berjalan harmonis, tetapi rupanya itupun tidak berjalan lama mas galih kembali tergoda dengan wanita lain, semula aku tidak percaya dengan kasak kusuk itu,malahan aku sempat menduga orang yang menyebarkan keburukan suamiku hanya ingin rumah tanggaku hancur.


Tetapi ketika aku berusaha untuk tidak mempercayainya kabarburung yang aku dengar, tiba-tiba... suatu hari datang perempuan muda belia ke rumahku, perempuan yang memperkenalkan namanya Bella itu mengaku telah di hamili oleh mas galih, saat itu juga bara amarahku menjadi berkobar, apalagi pengakuan bella di perkuat oleh orang tuanya yang ikut mengantar bella kerumahku.menurut orang tua bela mas galih sudah berjanji akan segera menikahi puterinya.


Karena kasus tersebut aku menggugat cerai mas galih. sebenarnya mas galih meminta aku agar memberi kesempatan untuk yang kesekian kalinya tapi hatiku sudah terlajur luka,toh mas galih telah menyia-nyiakan kepercayaan dan kesempatan yang telah aku berikan. Akupun telah bulat dengan keputusanku aku dan mas galih harus cerai.


Akhirnya kamipun bercerai hak perwalian anakku jatuh ke tanganku,dengan keputusan tersebut akhirnya mas galih keluar rumah tanpa membawa apapun,Disini aku sangat menghargai meskipun mas galih masih punya hak harta gono gini tetapi ia merelakannya dan pergi tanpa membawa apapun, ia katakan semua itu untuk aku dan anak-anak kami. terus terang aku sangat menghargai mas galih dalam hal ini.


Belum genap setahun hidup menjanda, aku berkenalan dengan seorang lelaki tampan yang masih membujang, sebut saja ryan,ryan amat baik dan perhatian padaku usianya terpaut 5 tahun lebih tua aku.tetapi ketuaanku tidak menghalanginya untuk menumbuhkan benih cintanya kepadaku.
yang membuatku lebih terharu ryan juga sangat perhatian pada anak-anakku,rasa sayang ryan terhadap kedua anakku sangatlah besar dan mendalam, apalagi anak-anakku semakin hari juga semakin dekat dengannya.Tampaknya ryan memang sangat pintar untuk mengambil hati bukan saja kepada ku tetapi juga pada anak-anakku. Mungkin inilah sebabnya ketika suatu hari ryan mengajukan lamaran kepadaku aku langsung saja menerimanya. Sejak saat itu aku dan ryan resmi menjadi suami istri.


tetapi untuk sekedar untuk di ketahui,sebelum pernikahanku itu berlangsung aku menemui mas galih dahulu. aku katakan aku akan menikah lagi reaksi mas galih diam saja, ia tidak melarangku atau mendukungku, mas galih hanya mengatakan kepadaku, ""hati-hati aku sudah cukup tau siapa itu ryan""


Dalam pertemuan empat mata itu mas galih masih mengatakan kalau dirinya masih sangat mencintaiku.""kamu percaya atau tidak percaya ya tidak masalah,sebab aku sadar akulah yang membuat kepercayaanmu itu hilang kepadaku, selamat semoga kamu bahagia dengan ryanmu itu.itulah kata terakhir mas galih sebelum akhirnya aku benar2 menikah dengan ryan


Belakangan setalh aku resmi menjadi isteri ryan, barulah aku bisa membuktika kebenaran kata-kata mas galih,ternyata ryan tidak sebaik yang aku kira ia memperistri aku hanya karena ingin menggerogoti hartaku saja,ia tidak murni mencintaiku,ia juga tidak sayang pada anak-anakku, buktinya suatu ketika putri sulungku yang 17 thn lari terbirit-birit karena hendak di perkosa ryan.


kasus ini sampai di dengar oleh mas galih karena puteri sulungku yang mengatakannya langsung pada mas galih, hingga akhirnya mas galih marah besar ryanpun di hajar sampai babak belur, kalau saja waktu itu tidak segera di lerai oleh warga ryan hampir di bunuk oleh mas galih,Atas peristiwa tersebut untuk kedua kalinya aku menggugat cerai suamiku, seperti gugatanku sebelumnya kali ini gugatankupun segera di kabulkan tanpa proses yang berbelit-belit.akhirnya akupun resmi bercerai dengan ryan.tetapi perceraian itu terjadi setelah hampir separoh hartaku di gerogoti ryan. diam-diam aku merasa berdosa dengan mas galih karena harta tersebut bagian dari hasil jerih payah mas galih yang ditinggalkan untuk aku dan anak-anakku.

sakit di hatiku dituduh melahirkan anak haram



Delapan taun berpacaran dengan hendy,tentulah bukan waktu yang pendek...selama delapan taun berpacaran diantara kami sering terjadi selisih paham,karena hubungan kami sering putus nyambung.
ketika awal2 aku berhubungang dengan Hendy[sebut saja begitu] orang tuaku kurang begitu suka..ini karena penampilan hendy sedikit urakan,untung saja hendy mau mendengarkan aku,sehingga ia berusaha memperbaiki penampilannya.Yang membuatku senang hendy juga berusaha keras untuk merubah sikap,serta tindak tanduknya.Akhirnyapun Hendypun berhasil menganbil hati keluargaku. sejak itu


kehadiran hendy dalam keluargaku sudah dianggap sebagai keluarga sendiri,begitu juga hbungannya denganketiga adikku yang semua laki2 itu terjalin dengan sangat baik, setelah hubungan kami berumur 2 tahun,barulah aku diperkenalkan hendy kepada keluarganya.Keluarga hendy merupakan keluarga besar,hendy 8 bersaudara, dan ia sendiri merupakan anak no 6 kakak-kakak hendy adalah perempuan semua.
Pada perkenalan pertama itu,memang aku agak canggung apalagi kakak hendy tidak semuanya ramah,mereka seperti tidak suka dengan kehadiranku,entah apa sebabnya,aku tidak tau walau begitu hubunganku dengan hendy tetap baik2 saja.hanya saja dalam perkembangannya,di antara kami seperti yang telah aku kemukakan diatas sering terjadi salah paham.

Belakangan barulah aku tau mengapa keluarga hendy seperti tidak suka dengan kehadiranku,menurut hendy dia sudah dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya, entah bagaimana kebenarannya,aku sepertinya kurang mempedulikannya.
suatu saat hampir 1 bulan hendy tidak mengunjungiku,padahal sebelumnya diantara kami tidak terjadi apa2,semula aku mencoba untuk bertahan aku tidak berusaha untuk tidak mencari tau, mengapa tiba2 hendy tidak mengunjungiku tetapi setelah aku pikir2 tak baik juga untuk tidak mengetahui hal itu, maka dalam sebuah kesempatan aku menelpon hendy, ternyata dia sedang sakit. Karena sakit hendy memintaku untuk menemuinya, ""kalau kamu ada waktu datanglah kesini"" kata hendy kepadaku,tentu saja akupun menyempatkan diri untuk menemuinya..dengan membawa oleh2 berupa buah aku berkunjung ke rumah hendy seorang diri,tetapi apa yang terjadi?? baru saja aku sampai di pintu pagar salah seorang kakak hendy mengatakan kalau hendy sedang pergi bersama teman-temannya., informasi tersebut tentu membuat aku sangat kecewa,namun di hadapan keluarga hendy aku bersikap maklum, setelah menyerahkan buah-buahan, tanpa menunggu di persilahkan masuk aku langsung berpamitan, aku memang tidak langsung pulang kerumahku tapi aku mampir dulu ketempat temanku, melalui adik temanku ini aku minta tolong untuk di telponkan Hendy, yang membuatku lebih kecewa lagi ternyata dia ada dirumah, berarti yang di katakan kakak hendy tidak benar, aku benar-benar kecewa atas kenyataan ini, melalui telpon itulah kemudian aku bicara panjang lebar pada hendy.

Sekedar untuk di ketahui kedua kakak hendy sudah berumah tangga tetapi mereka masih tinggal seatap dengan orang tua hendy,bisa di bayangkan keluarga itu menjadi keluarga besar yang teramat ramai. sejak kekecewaanku itu, aku berusaha menjauhi hendy,memang tidak aku lakukan secara frontal,tetapi perlahan lahan sedikit demi sedikit, kupikir sejak awal keluarga hendy memang tidak suka kepadaku, maka tidak akan baik kalau hubungan ini aku teruskan.akupun mulai jarang menemui hendy..tetapi agaknya hendy berusaha terus untuk menemuiku, diantaranya aku sedang ultah, meski tidak aku rayakan tapi hendy datang juga memberiku kado ultah

kuakui memang hendy paling pintar mengambil hati, Entah mengapa dengan kado yang nilainya tak seberapa itu hatiku menjadi iba, sejak itu aku mulai merindukannya lagi. Hubungan ami kembali terjalin, tetapi terus terang kuakui tetap terjadi kesenjangan dalam hubungan asmara kami, aku sempat menjalin hubungan dengan kawan hendy sebut saja ilham, beberapa lama setelah hubungan kami kembali terjalin, aku terpaksa menanyakan kesungguhan hendy terhadapku, karena itu terpaksa aku menanyakan kapan dia akan melamarku,setelah orang tuaku menanyakan keseriusan hubungan kami, atas pertanyaan tersebut hendy tidak bisa menjawab, rupanya ia memang masih perlu waktu berpikir, mengingat masih ada beberapa kakaknya yang belum berkeluarga.

sejak aku mempertanyakan keseriusan itu hendy tidak pernah lagi muncul kerumah. beberapa kali kutelpon tidak pernah ada,akhirnya akupun tidak peduli dan akupun kembali menjalin hubungan dengan lelaki lain, kali ini kawan kuliahku sendiri sebut saja aries, Hubunganku dengan aries tidak bertahan lama,pasalnya secara diam2 aries ternyata berhubungan dengan perempuan lain, sejak penghianatan itu, aku memfokuskan diri dengan kuliah dan pekerjaan. Namun bukan berarti aku tidak memiliki teman laki-laki, bahkan sesekali aku dan hendy masih sering bertelepon dari sinilah aku tau bahwa hendy sempat berhubungan dengan wanita lain,kabar ini tidak membuatku cemburu atau sakit hati meski aku pernah mencintainya setengah mati, satu ketika hendy mengatakan kalo dia sudah putus dengan wanita itu, sebabnya apa memang tidak di jelaskan, hanya entah bagaimana awalnya kami kembali menjalin hubungandan akhirnya kamipun melenggang ke jenjang pernikahan, karena aku merupakan satu2nya perempuan di keluarga kami, maka resepsi perkawinan itu dirayakan dengan sangat meriah, setelah tiga bulan menikah kami menempati rumah sendiri, rumah itu kami beli secara patungantetapi orang tuaku sedikit memberi sumbangan,tetapi baru dua bulan menempati rumah sendiri, hendy suamiku dipindah tugaskan ke ibukota oleh manajemen perusahaan tempat ia bekerja, sejak itu aku dan hendy tidak setiap hari bisa bertemu,seminggu sekali hendy pulang ke rumah kami, hingga dua tahun perkawinan kami belum di karuniai anak, namun hal ini bukan masalah bagi kami, Mungkin memang belum waktunya bagi kami, aku dan hendy berusaha menerima kenyataan dengan sabar, namun bukan berarti kami tidak konsultasi ke dokter. Nah pada saat-saat demikianlah aku bertemu eddy, ia mantan pacarku sewaktu aku kuliah dulu, sejak itu eddy sering bermain kerumahku, tetapi kedatangannya hanya ingin bertamu biasa, terkadang pulang kantor ia menjemputku,lalu bersama-sama pulang dengan mobilnya,terkadang kalau aku ingin kerumah orang tuaku dia mengantarku,sebenarnya udah beberapa kali aku sudah memperingatkan eddy untuk tidak menemuiku sewaktu suamiku tidak ada di rumah,ya aku hanya menjaga hal2 yang tidak aku inginkan, di luar dugaan pembantuku bercerita pada kakak-kakak iparku, bisa di bayangkan apa yang terjadi kemudian??? Aku di maki-maki oleh mereka bahkan aku telah di tuduh serong dengannya, tentu saja tuduhan itu aku sangkal karena memang aku tidak pernah berbuat seperti yang di tuduhkan mereka kepadaku, akupun bersumpah kepada mereka, bahwa yang aku katakan adalah yang sebenarnya.

Kemudian aku hamil aku dan hendy menerimanya dengan sukacita, apalagi sudah cukup lama kami mendambakan momongan, namun saat usia kandunganku menginjak bulan ketiga,prahara datang Hendy termakan oleh omongan kakaknya, hingga tega menuduhku hamil dengan laki2 lain lelaki yang aku maksud adalah eddy.hendy marah besar...dia tidak mengakui bayi yang ada dalam rahimku adalah anaknya, sampai hari ini aku menulis kisahku ini Hendy msh tetap tidak mengakuinya dan meminta cerai dariku. begitulah sepenggal kisahku yang sangat pahit bagiku.




my lovely

 

Designed by: Compartidísimo
Some images by: Scrappingmar