Untuk kedua kalinya aku harus bercerai dengan suamiku,perceraian kali ini terjadi karena suamiku ingin merenggut Mahkota putri sulungku.rupanya dia TIDAK PUAS dengan menggerogoti HARTA BENDAKU peninggalan suamiku terdahulu....
Aku memang pernah bersalah, sebagai seorang perempuan aku pernah tergoda laki-laki lain.Namun aku tak pernah berniat meninggalkan suami dan anakku karena mereka adalah segala-galanya bagiku, boleh di bilang mereka adalah bagian dari hidupku.
Banyak rintangan yang harus aku hadapi dan lalui,ketika aku harus menikah dengan mas galih,sebut saja demikian, kedua belah pihak orang tua kami sama-sama tidak merestui.Ini karena orang tuaku dengan orang tua mas galih sudah lama saling bermusuhan,boleh dikata keduanya adalah musuh bebuyutan. karena untuk mewujudkan keinginan kami membangun rumah tangga kami harus menempuh jalan kawin lari.
dan meski akhirnya kamipun menikah,namun segalanya tetaplah tidak mungkin,kami memulai kehidupan kami dari nol.Roda perekonomian rumah tangga kamipun terseok-seok,Walau demikian kami berduapun pantang menyerah...kami bahu membahu terus berusaha bersama.
Mula-mula aku membuka usaha kedai makanan,sedang mas galih berusaha sebagai makelar kendaraan bermotor,rupanya Tuhan mendengar doa-doa yang kami panjatkan,hingga kedai makanan yang aku rintis berkembang pesat,setelah anak kami yang kedua lahir,mas galih mulai banting haluan,dengan alasan demi masa depan anak-anak,ia pamit untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Kulepas kepergian mas galih bukan hanya dengan doa dan restu sajatetapi juga dengin sedikit modal yang aku peroleh dari tabunganku dan hasil menjual perhiasan.yang membuatku bahagia ternyata mas galih merintis usahanya dengan kerabatnnya di luar kota,usaha mas galih pun mengalami kemajuan pesat, sebagai seorang kepala rumah tangga,mas galih ingin bertanggung jawab penuh terhadap diriku dan anak-anak.itulah sebabnya ia memintaku untuk berhenti bekerja,mas galih ingin aku punya banyak waktu untuk mengurus anak-anak,akupun setuju hingga sejak itu akupun menghentikan usahaku mengelola usaha kedai makanan. Tetapi rupanya aku bukanlah tipe wanita yang suka menganggur,aku sempat gelisah ketika aku menjalani rutinitasku sebagai ibu rumah tangga biasa.Setelah benar-benar tidak kuat aku mencoba mengkomunikasikan keluh kesahku ini pada mas galih... aku bersyukur,rupanya mas galih bisa mengerti . akupun dibuatkan tempat usaha yang khusus untuk memberikan pelayanan kecantikan untuk perempuan,usahaku ini bukan hanya salon kecantikan biasa tetapi merupakan beauty centre yang lengkap dan lux,untuk menunjang usahaku tersebut aku sempat di kursuskan singkat ke luar negeri oleh mas galih, aku bangga dan sangat bahagia karena dengan usaha tersebut aku bisa mandiri,ibaratnya tanpa di belanja suamipun aku bisa mencukupi kehidupanku hingga berlebih. bahkan juga anak-anakku, boleh di bilang penghasilanku lebih dari cukup.Hanya saja di puncak kejayaanku mas galih mulai tergoda dengan wanita lain.
Uang dan keberhasilannya sebagai pengusaha minuman kesehatan membuat mas galih terlena,Mas galih yang selama ini kukenal sebagai lelaki yang alim kini berubah seratus delapanpuluh derajat, ia larut dalam kehidupan kawan-kawannya yang asyik bermain di dunia entertain,mas galih galih semakin jauh terlibat dalam kehidupan yang penuh dengan hura-hura.hampir setiap malam dugem dan nasehatku tidak pernah ia pedulikan.
Untuk kesenangannya itu, ia tak segan-segan merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah, yang menyedihkan lagi mas galihpun mulai menjalin hubungan asmara dengan wanita lain.Pendek kata mas galih yang dulu aku kenal alim yang hidupnya semata-mata untuk anak dan isteri kini bagai orang yang sudah tak kukenali lagi.
Puncaknya aku menangkap basah mas galih sedang berasyik masyuk dengan wanita lain di sebuah hotel, aku marah besar aku labrak seketika itu di hotel,walau sudah tertangkap basah, toh mas galih masih terus berkilah,ia malah memarahiku habis-habisan setelah termakan oleh mulut manis WIL nya.
Di hadapan perempuan sundal itu, aku di tampar mas galih, sakitnya terasa sampai menghujam di relung hati,sejak peristiwa ini harmonisasi rumah tangga kami sdh hancur, aku dan mas galih menjadi semakin bertengkar,untuk hal2 sepele yang tidak masuk akal.Tampaknya mas galih mulai menyadari kesalahannya.Ia berusaha minta maaf kepadaku,untuk tujuan itu, ia bahkan sampai menyembah-nyembah aku, dan tentu saja berjanji untuk tidak mengulangnya lagi.Mas galihpun mengaku sebenarnya tidak ingin meninggalkan aku dan anak2, meski WIL nya selalu menuntut untuk dinikahi. Demi anak-anak akupun berusaha untuk memaafkan mas galih, hubungan kami kembali berjalan harmonis, tetapi rupanya itupun tidak berjalan lama mas galih kembali tergoda dengan wanita lain, semula aku tidak percaya dengan kasak kusuk itu,malahan aku sempat menduga orang yang menyebarkan keburukan suamiku hanya ingin rumah tanggaku hancur.
Tetapi ketika aku berusaha untuk tidak mempercayainya kabarburung yang aku dengar, tiba-tiba... suatu hari datang perempuan muda belia ke rumahku, perempuan yang memperkenalkan namanya Bella itu mengaku telah di hamili oleh mas galih, saat itu juga bara amarahku menjadi berkobar, apalagi pengakuan bella di perkuat oleh orang tuanya yang ikut mengantar bella kerumahku.menurut orang tua bela mas galih sudah berjanji akan segera menikahi puterinya.
Karena kasus tersebut aku menggugat cerai mas galih. sebenarnya mas galih meminta aku agar memberi kesempatan untuk yang kesekian kalinya tapi hatiku sudah terlajur luka,toh mas galih telah menyia-nyiakan kepercayaan dan kesempatan yang telah aku berikan. Akupun telah bulat dengan keputusanku aku dan mas galih harus cerai.
Akhirnya kamipun bercerai hak perwalian anakku jatuh ke tanganku,dengan keputusan tersebut akhirnya mas galih keluar rumah tanpa membawa apapun,Disini aku sangat menghargai meskipun mas galih masih punya hak harta gono gini tetapi ia merelakannya dan pergi tanpa membawa apapun, ia katakan semua itu untuk aku dan anak-anak kami. terus terang aku sangat menghargai mas galih dalam hal ini.
Belum genap setahun hidup menjanda, aku berkenalan dengan seorang lelaki tampan yang masih membujang, sebut saja ryan,ryan amat baik dan perhatian padaku usianya terpaut 5 tahun lebih tua aku.tetapi ketuaanku tidak menghalanginya untuk menumbuhkan benih cintanya kepadaku.
yang membuatku lebih terharu ryan juga sangat perhatian pada anak-anakku,rasa sayang ryan terhadap kedua anakku sangatlah besar dan mendalam, apalagi anak-anakku semakin hari juga semakin dekat dengannya.Tampaknya ryan memang sangat pintar untuk mengambil hati bukan saja kepada ku tetapi juga pada anak-anakku. Mungkin inilah sebabnya ketika suatu hari ryan mengajukan lamaran kepadaku aku langsung saja menerimanya. Sejak saat itu aku dan ryan resmi menjadi suami istri.
tetapi untuk sekedar untuk di ketahui,sebelum pernikahanku itu berlangsung aku menemui mas galih dahulu. aku katakan aku akan menikah lagi reaksi mas galih diam saja, ia tidak melarangku atau mendukungku, mas galih hanya mengatakan kepadaku, ""hati-hati aku sudah cukup tau siapa itu ryan""
Dalam pertemuan empat mata itu mas galih masih mengatakan kalau dirinya masih sangat mencintaiku.""kamu percaya atau tidak percaya ya tidak masalah,sebab aku sadar akulah yang membuat kepercayaanmu itu hilang kepadaku, selamat semoga kamu bahagia dengan ryanmu itu.itulah kata terakhir mas galih sebelum akhirnya aku benar2 menikah dengan ryan
Belakangan setalh aku resmi menjadi isteri ryan, barulah aku bisa membuktika kebenaran kata-kata mas galih,ternyata ryan tidak sebaik yang aku kira ia memperistri aku hanya karena ingin menggerogoti hartaku saja,ia tidak murni mencintaiku,ia juga tidak sayang pada anak-anakku, buktinya suatu ketika putri sulungku yang 17 thn lari terbirit-birit karena hendak di perkosa ryan.
kasus ini sampai di dengar oleh mas galih karena puteri sulungku yang mengatakannya langsung pada mas galih, hingga akhirnya mas galih marah besar ryanpun di hajar sampai babak belur, kalau saja waktu itu tidak segera di lerai oleh warga ryan hampir di bunuk oleh mas galih,Atas peristiwa tersebut untuk kedua kalinya aku menggugat cerai suamiku, seperti gugatanku sebelumnya kali ini gugatankupun segera di kabulkan tanpa proses yang berbelit-belit.akhirnya akupun resmi bercerai dengan ryan.tetapi perceraian itu terjadi setelah hampir separoh hartaku di gerogoti ryan. diam-diam aku merasa berdosa dengan mas galih karena harta tersebut bagian dari hasil jerih payah mas galih yang ditinggalkan untuk aku dan anak-anakku.
0 komentar:
Posting Komentar