Postingan
Jalanku masih panjang... terhampar di depanku. tetapi aku tidak tau apakah jalanku ke depan masih akan seberliku dan seterjal yang telah aku lalui?? tetapi bagaimanapun aku harus tetap berjalan tidak boleh berhenti.Meski kadang aku merasa sudah lelah..lelah sekali sampai air mata tak henti bercucuran menghiasi hari hari yang kulalui.sehingga kadang aku berpikir... hanya kematian yang bisa membebaskan aku dari penderitaan ini.
oke... ,aku awali saja cerita perjalanan hidupku....
asal usulku aku tidak tau alias tidak jelas, mengapa aku katakan demikian.. karena aku sendiri tidak tau siapa orang tuaku yang sebenarnya???!!! aku tidak pernah tau siapa wanita yang telah melahirkan aku di dunia ini, hingga aku aku disia siakan.aku juga tidak tau siapa ayahku yang sebenarnya.. yang kutahu....
tiba2 aku berada di keluarga pak san.. huuufh sebut saja demikian, yang tenyata orang tersebut bukanlah ayah kandungku sendiri saat umurku 16thn.tahukupun secara tak sengaja...
suatu malam, tiba2 terjadi pertengkaran hebat antara pak san dengan isterinya bu dewi aku tidak tau persis pangkal persoalannya, yang kutau namaku di sebut2 dalam pertengkaran itu...
""Itu salah papa sendiri??!!!"" kalau saja papa tidak ngotot ngambil selvi[sebut saja namaku demikian ya] kita gak perlu repot2 seperti sekarang ini, teriak bu dewi pada pak san.yang tanpa sengaja menerobos dinding telinga dimalam yang dingin itu.
aku tersentak degub jantungku serasa berhenti berdetak...langkahkupun tertahan.terpaku di tempat.dengan darah tersirab kubuka lebar lebar pendengaranku untuk menguping pembicaraan pak san dengan bu dewi yang selama ini aku yakini sebagai orang tua kandungku sendiri.
""Mengapa baru sekarang kamu persoalkan hal itu?! bukankah semua atas persetujuanmu!! kamu sendiri khan yang menyarankan untuk mengambil anak di panti asuhan sebagai pancingan,"" perkataan pak san kendati samar tetapi aku bisa mendengarnya dengan jelas.
aku tak tahan berlama lama menguping pembicaraan mereka, tetapi kakiku seperti juga terpaku untuk segera mengambil langkah seribu dari tempatku berpijak. ketakutanku pun menyergap. aku tidak ingin mereka yang aku sebut mama dan papa itu tau bahwa aku telah mengetahui rahasia yang mereka simpan dengan sangat rapi itu.
Waktu terus berjalan.. sejauh itu mereka tidak tau diam diam aku mengetahui siapa diriku yang sebenarnya. walau begitu sedikit banyak mereka mulai berpikir juga akan perubahan sikapku pada mereka. Entah mengapa sejak aku tau aku bukan anak kandung mereka aku menjadi selalu salah tingkah setiap kali berhadapan dengan keduanya.
sebenarnya aku tidak ingin berubah..aku ingin bersikap wajar wajar saja kepada keduanya yang telah berjasa dalam hidupku.Aku tetap ingin menjadi aku yang dulu.yang tidak mengetahui yang sebenarnya... tetapi hatiku tidak bisa..karena terlanjur tau siapa diriku yang sebenarnya.aku menjadi merasa serba sulit untuk sebuah sikap wajar yang paling sederhanapun.
Cita rasa kehadirankupun dalam keluarga itupun lambat laun berubah. perasaan demikian ini, mulai aku rasakan setelah kelahiran kristi.Sejak kristi lahir di dunia kasih sayang mereka lebih tercurah kepada gadis cantik yang selama ini aku yakini sebagai adik kandungku sendiri,Aku menjadi di nomer duakan hampir dalam setiap hal, katanya sebagai kakak yang baik aku harus mengalah kepada adikku. aku harus pintar ngemong adikku.
sebelum aku tau bahwa aku bukan anak kandung mereka, kebijaksanaan itu sempat aku protes, aku tentang mati matian. kebijaksanaan itu aku kira tidak bijaksana, tidak mendidik, tidak pada porsinya aku sebagai kakak harus selalu mengalah pada adikku untuk segala hal. itu menurutku tidak adil, dan protes protesku yang demikian itu selalu menyulut kemarahan papa dan mama. aku selalu di katakan kakak yang tidak tau diri, kakak yang tidak mengerti,kakak yang tidak sayang adiknya.aku dikatai dengan kalimat kalimat yang cukup menyengat dalam hati... kini baru aku sadaribahwa sikap mereka kepadaku, memang harus berbeda dengan sikap kepada kristi.Bagaimanapun kristi adalah anak kandungnya sendiri.
ahhh aku tidak lebih dari anak pungut yang hadir untuk memancing momongan yang sangat di dambakan. mengingat itu semua mengungat protes protesku aku jadi malu sendiri.
Menjelang tamat SMU hubunganku dengan andre semakin lekat,kami saling mencintai. tetapi aku sempat takut mengecewakan andre dengan asal usulku yang sebenarnya.Itulah sebabnya hal ini sempat aku rahasiakan kepada andre,hingga beberapa lama.
Hingga suatu ketika aku keceplosan ngomong, andrepun menjadi tau kalau statusku dalam keluarga itu hanyalah seorang anak pungut.sampai disini pak san dan bu dewi pun belum tau kalau aku telah mengetahui rahasia mereka. ""Pantas saja kamu sangat berbeda dengan adikmu,"" itu komentar andre pertama kali saat mengetahui aku bukan kakak kandung kristi, ""lalu siapa sebenarnya orang tua kandungmu??""pertanyaan itu sempat meluncur dari bibir andre dan aku tentu saja tidak bisa menjawabnya. karena memang aku tak tau siapa orang tuaku.
aku berharap andre tidak kecewa dengan asal usulku yang tidak jelas itu.Nyatanya andrepun tidak mempersoalkan, bahkan dia semakin sayang padaku.Andrepun bagiku lambat laun bukan hanya seperti kekasih melainkan lebih dari itu, aku seperti menemukan sosok yang hilang.. dan ada pada diri andreku itu.
Diluar dugaanku Kristi diam diam menaruh hati pada andre,dia malah terlampau agresif untuk menjerat perhatian dan cinta andre.Ini membuatku sering merasa cemas dan khawatir. terus terang aku takut sekali jika andre sampai jatuh dalam pelukan kristi,Akupun berterus terang akan kekhawatiranku itu kepada andre, dan andre berjanji tidak akan berpindah kelain hati.
Hubunganku dengan andre semakin jauh pak san dan bu dewi sudah mengetahui hal ini, namun mereka kurang memberi restu atas jalinan cinta kami berdua, bagiku tak soal toh mereka bukan orang tua kandungku sendiri. Karena aku sering berhubungan dengan andre pak san dan bu dewi mengultimatum aku.aku akan diusir dari rumah kalo aku tetap menjalin hubungan dengan andre.Ancaman itu membuat diriku merasa di tantang apalagi cinta dan perhatian andre kepadaku terlampau besar dan mendalam.Bukan tanpa alasan pak san dan bu dewi menjatuhkan ultimatum itu kepadaku, bahwa mereka juga tau secara diam diam bahwa anak kandungnya juga mencintai andre, mereka tentu akan menolong kristi sebisa bisanya,diantaranya dengan cara memisahkan aku dengan andre.
Ditengah ketegangan ketegangan itu, singkat cerita aku berhasil menamatkan SMUku. sebenarnya aku ingin melanjutkan keperguruan tinggi, kuliah seperti teman temanku yang lain. apalagi aku tamat dengan nilai yang sangat bagus tetapi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi tak mungkin.Orang tuaku dari awal sudah mengisyaratkan aku hanya sampai smu. ya... mau tidak mau aku harus mencari pekerjaan,tidak masalah kalau ini harus menjadi jalan hidupku untuk sementara waktu. Dengan bekerja ada kemungkinan ada kesempatan kuliah atas biayaku sendiri. Tetapi sebelum angan angan tersebut menjadi kenyataan orang tuaku lebih dulu melarang aku untuk bekerja. Larangan itu sangat aneh tetapi aku akhirnya maklum juga dengan larangan yang aneh itu,mereka hanya ingin membatasi pertemuanku dengan andre di luar rumah.
Hubunganku dengan andre benar benar terancam setelah tamat SMU, tetapi aku tidak kekurangan akal, satu ketika pada pak san dan bu dewi aku mengaku hamil,tentu aku katakan andre yang telah menghamiliku.Mereka langsung percaya dan memarahiku habis habisan, bahkan aku dianiyaya dengan keduanya dengan sangat kejam ""Kamu harus segera gugurkan kandunganmu itu!!"" begitu mereka memerintah aku tanpa perikemanusiaan.
Tidak kusangka pengakuan itu berdampak sangat buruk pada kristi, mengetahui aku hamil dengan andre kristi melakukan percobaan bunuh diri dengan terjun dari lantai atas, kristi memang tidak tewas tetapi dia mengalami cacat seumur hidup, kakinya lumpuh dan hal ini melahirkan dendam orang tua kristi kepadaku makin bernanah..
